Opini dan Motivasi (Bisnis Pariwisata)






BISNIS PARIWISATA

Membuka dan menjalankan usaha restoran sering ditanggapi secara salah oleh para pengusaha atau calon – calonnya. Tidak heran bahwa banyak sekali terjadi kegagalan dalam usaha ini, baik restoran yang dibuka secara hebat lalu melayu di kemudian hari, atau yang dibuka, secara tanggung – tanggung, dan tetap tidak dikenal masyarakat hingga tutupnya bisnis tersebut, atau dialih tangankan kepada pihak lain. mengusahakan restoran tidak hanya sekedar meneruskan keberhasilan yang pernah anda raih.
Bisnis restoran bukan sekedar Cooking Busines. Usaha restoran meliputi usaha yang terus menerus melibatkan semua bidang pengadaan peralatan dan bahan mentah, quality control untuk bahan dan produksi standarisasi resep dan proses, berurusan dengan segi – segi hukum, reklame, promosi, dan publisitas, menangani pegawai, keluhan langganan, dekorasi, identitas dan citra restoran, merendahkan kebocoran uang dan barang, menetapkan menu yang seimbang, kalkulasi harga – harga pokok dan tingkat (kerusakan makanan). Strategi harga, sampai – sampai penanganan sampah, air, listrik dll.
Ia berurusan dengan planning dan proses serta persaingan ramai. Ia juga terlibat dalam tekanan – tekanan terutama saat – saat pelanggan ramai berdatangan. Jangan lupa bahwa restoran dikenal sebagai usaha yang sering serba salah. Tatkala ramai kita kena tekanan berat dari luar. Tatkala sepi kita dihimpit oleh depresi perasaan kita sendiri dari dalam.
Apabila anda menyadari semua hal ini maka anda lebih tepat merasakan bahwa mengoperasikan suatu restoran yang berhasil setidak – tidaknya sama sakit hati dan sakit kepala-nya. Seperti mengoperasikan usaha – usaha lain manapun.
Jangan berilusi seolah – olah usaha restoran adalah usaha sambil. Atau terlalu cepat menduga bahwa mentang – mentang anda mempunyai resap makanan istimewa, tapi restoran ada di mana – mana. Bentuknya, gayanya, besarnya, jenis makanan bemacam – macam. Di Denpasar dan kota – kota besar lain misalnya, anda seumur hidup tidak akan kehabisan restoran jika setiap hari anda mengunjungi satu restoran / warung. Sekalipun begitu banyak jumlahnya, namun restoran belum juga mencapai titik jenuhnya. Orang – orang Indonesia masih dan makin getol jajan dan makan disetiap restoran disetiap pelosok. Sehingga bagi anda yang mampu dan kreatif, selalu terbuka sukses restoran dihadapan anda.
Alasan yang salah satu untuk membuka bisnis restoran :
1.          Saya pada dasarnya suka jalan dan mencoba – coba segala jenis restoran dan menu.
2.          Saya tahu makanan – makanan yang disenangi orang.
3.          Orang tua dan keluarga saya selalu mendorong saya untuk berbisnis restoran.
4.          Ipar (atau famili dekat) saya adalah seorang yang pintar masak, dan dia akan dijadikan koki restoran saya.
5.          Saya mendapat resep sebuah rahasia dari sebuah restoran yang sukses di surabaya dan saya ingin membuka restoran sejenis di karangasem.
6.          Semua orang rasanya getol sama restoran dengan masakan betawi, dan saya kira tepat untuk mendirikan sebuah restoran sejenis.
7.          Hobi saya senang panggang – panggangan barbeque, kenapa hobi ini tidak “ direstorankan”.
8.          Teman saya kurang cerdas bisa menghasilkan penjualan rata – rata Rp. 1 juta sehari. Kalau dia bisa, pasti sayapun bisa.
9.          Mitra bisnis saya kebetulan baik dan jujur. Jadi kita bisa saling percaya dan rukun dalam pembagian kerja dan keuntungan.
10.      Saya mempunyai banyak teman dan relasi. Jadi mereka bisa saya kerahkan untuk mendukung restoran saya.

Para Manajer yang budiman, ada peringatan yang serius untuk anda. Jika salah satu yang tertera diatas telah menjadi motivasi utama anda untuk berbisnis restoran, dan hanya sampai disitu saja. Maka anda akan menghadapi masalah sejak dari awal pembukaan. KENAPA ? alasan – alasan diatas banyak berdasarkan asumsi – asumsi pribadi yang pada umumnya tidak didukung oleh pemahaman, pengalaman, penelitian, usaha – usaha restoran untuk turut mencari, menyidik, membangun dan memperbesar peluang sukses.
Usaha – usaha restoran untuk turut mencari,
ò     Menyidik
ò     Membangun dan
ò     Memperbesar (peluang) sukses.
Ø      Memergok Atau Dipergok Peluang
Tanpa usaha, tiba – tiba anda seolah menghadapi gagasan yang menghasilkan dari kenyataan – kenyataan disekeliling anda bahwa ada suatu kebutuhan dimasyarakat yang belum didisi oleh produk atau jasa yang ada. Misalnya, ide membuka restoran bakmi bakso yang anda kuasai, tempat yang hanya ada menjual sate dan gulai serta bakso pikul – pikulan yang sukses.
Ø      Menyidik Peluang
Menyelidiki kemungkinan baru dengan mengubah produk atau jasa atau marketing. Men-survey dan menganalisa peluang komersial yang memadai untuk gagasan tersebut. dengan cara pelayanan yang berbeda, untuk target konsumen yang memerlukan suasana lebih tenang dan elit, misalnya bagi orang – orang karier, turis asing, pasangan pacaran, dll.
Ø      Membangun Peluang
Anda membangun suatu konsep pemikiran strategi dengan menerobos tradisi dan hambatan – hambatan baku, sehingga memenuhi selera dan kebutuhan segmen yang belum begitu terjangkau. Untuk itu tentu saja penataan ruang, meja, cahaya, dekorasi, musik dan acara ekstra dan lain – lain.
Kontrol Aktiva Tetap.
Pengawasan disini adalah pada penekanan disiplin karyawan / perawatan barang – barang yang termasuk dalam aktiva tetap seperti : peralatan dapur, furniture, dan interior, peralatan makan minum, dll.
Kontrol berkeliling merupakan tanggung jawab tetap Manajer. Visual kontrol seperti halnya CCTV bisa pula dimanfaatkan.
Dengan adanya penerapan konsep manajemen yang saya uraikan di atas usaha restoran adalah usaha kerja keras, tetapi sekaligus pula termasuk memberi kepuasan yang tinggi. Kerewelan diperlukan dalam banyak segi, dalam pemilihan lokasi dan lingkungan.Pemilihan style dan identitas restoran.  
Suplier dan bahan – bahan mentah. Pemilihan menu. Seleksi training staf restoran. Penetapan harga yang bersaing tapi menguntungkan. Perencanaan logistik, produksi, promosi dll. Semua menunjukkan bahwa usaha restoran bukanlah sekedar bisnis masakan. Restoran yang semata – mata mengandalkan masakannya saja. Bukan saja restoran yang sangat tidak kedap terhadap kebangkrutan, melainkan juga sangat labil terhadap persaingan.
Dan raihlah kesuksesan itu.............

                                                                                                 (diceritakan langsung oleh pelaku pariwisata)
Jika Sobat menyukai Artikel di blog ini, Silahkan masukan alamat email sobat pada kotak dibawah untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Sobat akan mendapat kiriman artikel terbaru dari Media Pendidik dan Pendidikan


Artikel Terkait:

0 Komentar
Tweets
Komentar

0 comments:

Post a Comment

Komentar anda sangat menentukan keberlangsungan blog ini.
Apabila anda tidak punya akun, gunakan anonymous
Apabila anda punya, gunakan Nama/URL
»Nama: diisi dengan nama anda
»»URL: diisi dengan alamat web, alamat email, dsb