MEMBANGUN KOLABORASI POSITIF UNTUK MENINGKATKAN
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DI MASA PANDEMI
PADA SISWA KELAS 5B SDN 12 PEMECUTAN
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
I Made Mudiartana
CGP Angkatan 1
Kota Denpasar
1.
Latar Belakang
Negara maju adalah negara yang menempatkan pendidikannya
pada prioritas utama. Pendidikan memiliki kontribusi yang sangat besar dalam
peningkatan kualitas bangsa. Pendidikan adalah sumber dari segala sumber
kemajuan suatu bangsa, karena melalui pendidikan kualitas sumber daya manusia
bangsa tersebut dapat ditingkatkan. Sumber daya manusia merupakan aset utama dalam
membangun suatu bangsa, tidak terkecuali bagi bangsa Indonesia.
Untuk mengoptimalkan kontribusi pendidikan terhadap
peningkatan kualitas bangsa Indonesia, semua pihak mempunyai kontribusi yang
penting, apakah pengelola pendidikan itu sendiri, termasuk swasta, pemerintah,
atau masyarakat pada umumnya. Pemerintah di sisi lain harus pula mempunyai
komitmen kesungguhan untuk berpihak pada kemajuan pendidikan, demikian pula
dengan masyarakat dalam hal ini orang tua siswa. Mereka harus menyadari akan
pentingnya pendidikan bagi masa depan putra-putri bangsa yang tercinta ini. Pendidikan
merupakan investasi jangka panjang yang sangat bernilai bagi peningkatan
kualitas bangsa Indonesia.
Begitupun di masa pandemi covid-19 yang melanda
Indonesia beberapa bulan terakhir. Pendidikan harus tetap berjalan dan bergerak
demi masa depan bangsa. Kerjasama antar berbagai pihak sangat diperlukan, dimana
salah satunya adalah orang tua siswa. Namun, dimasa pandemi covid-19 ini timbul
kekhawatiran terhadap efektivitas kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau
Belajar Dari Rumah (BDR). Berkurangnya kolaborasi antara guru dan orang tua
sebagai garda terdepan juga menambah kekhawatiran di beberapa kalangan. Hal ini
sangat berdasar yakni karena adanya batas dan jarak antara guru dan orang tua
siswa selama pandemi. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk mendorong
peningkatan kolaborasi antara guru dan orang tua siswa untuk meningkatkan
efektivitas pembelajaran jarak jauh. Upaya tersebut dapat diwujudkan dengan
membangun kolaborasi positif antara guru dan orang tua siswa.
2.
Deskripsi Aksi Nyata
Covid-19 yang terjadi dalam beberapa bulan belakangan
ini tak pelak mempengruhi dunia pendidikan. Guru dan siswa harus melaksanakan
pembelajaran dalam jaringan atau via online. Hal tersebut juga akan berpengaruh
besar terhadap efektivitas pembelajaran yang dilakukan. Agar tujuan pendidikan
tetap tercapai dengan baik dimasa pandemi ini maka dibutuhkan kolaborasi antara
berbagai pihak. Salah satu bentuk kolaborasi tersebut adalah kerjasama antara
guru dan orang tua siswa. Kolaborasi tersebut diharapkan mampu memberikan
solusi dalam setiap kegiatan pembelajaran daring yang dilakukan. Untuk
mewujudkan hal tersebut diperlukan tindakan untuk aksi nyata. Tindakan yang
akan dilakukan untuk mewujudkan kolaborasi yang efektif antara guru dan orang
tua siswa di masa pandemi adalah sebagai berikut :
1)
Berkoordinasi
dengan kepala sekolah mengenal kolaborasi yang akan dilakukan bersama orang tua
siswa
2)
Membuat
kesepakatan bersama antara guru dan orang tua siswa berkaitan dengan kegiatan
siswa yaitu Belajar Dari Rumah (BDR)
3)
Menjalin
komunikasi yang efektif dengan orang tua agar apa yang menjadi tujuan dapat
terlaksana dengan baik. Komunikasi efektif yang dimaksud adalah sebagai berikut
:
a)
Mengucapkan
salam sebelum memberikan informasi terkait BDR putra-putrinya
b)
Memberikan
emoji tersenyum, senang dan semangat dalam setiap penulisan pesan di whatsapp
grup
c)
Selalu
membalas pesan dan pertanyaan orang tua dengan penuh tanggung jawab
d)
Selalu
memohon maaf apabila terlambat menjawab pesan atau menanggapi pesan dari orang
tua
e)
Menggunakan
bahasa yang santun sehingga tidak menyinggung perasaan anak dan pihak orang tua
siswa
4)
Selalu
menghubungi orang tua siswa apabila terdapat anak-anak yang melalaikan tugas
BDR. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui penyebab hal tersebut bisa terjadi
dan sebagai bentuk dedikasi sebagai seorang guru demi tercapainya tujuan
pendidikan.
3.
Hasil dari Aksi Nyata
Kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh atau BDR dilaksanakan
sesuai dengan rancangan aksi nyata yang telah dibuat. Pada awalnya memang
menemui hambatan. Namun, setelah dilakukan koordinasi dengan baik bersama orang
tua, anak-anak mulai didampingi belajarnya oleh orang tua masing-masing. Dengan
adanya pendampingan tersebut, anak-anak mulai menunjukkan peningkatan dalam
belajar dan pengerjaan tugas selama BDR. Anak-anak mulai mengirimkan tugas-tugas
BDR secara konsisten. Hal tersebut dibuktikan dengan keaktifan anak-anak
menyelesaikan penugasan di Google
Classroom.
4.
Pembelajaran yang Didapat
a) Kegagalan
Pembelajaran
Jarak Jauh (PJJ) di masa pandemi ini merupakan tantangan bagi sebagian guru. Banyak
sekali pengalaman dan pembelajaran yang didapatkan. Salah satu pembelajaran
yang diperoleh selama melakukan aksi nyata kolaborasi bersama orang tua ini
adalah sulitnya mendapat akses komunikasi beberapa orang tua karena kesibukannya
terlalu padat. Hal ini perlu mendapat permakluman karena rata-rata ekonomi
orang tua siswa di SD Negeri 12 Pemecutan berada pada jenjang ekonomi menengah
ke bawah. Orang tua harus berulang kali dihubungi, baik melalui telpon, SMS, WA
maupun sosial media yang lainnya.
b) Keberhasilan
Bentuk
keberhasilan dari aksi nyata berkolaborasi dengan orang tua ini sungguh luar
biasa. Sebelum pandemi, peran orang tua dalam pembelajaran mungkin sangat kecil
karena pembelajaran lebih banyak dilakukan di sekolah dengan tatap muka. Namun,
dengan aksi nyata ini, orang tua mengambil sebagian peran guru. Orang tua seolah-olah
kembali menemukan kemampuan alamiahnya yaitu membimbing dan mendampingi anaknya
dalam belajar. Anak-anak mulai antusias dalam belajar karena kontrol orang tua.
Hal ini akan berdampak pada konsistensi pengiriman tugas selama PJJ.
5.
Rencana Perbaikan
Seperti yang diuraikan di atas, kolaborasi antara guru
dan orang tua memiliki nilai yang sangat penting dalam peningkatan efektivitas
pembelajaran selama PJJ. Namun karena adanya beberapa kendala dalam pelaksanaan
aksi nyata ini, maka diperlukan rencana perbaikan. Rencana perbaikannya adalah
mengunjungi orang tua siswa yang sulit dihubungi melalui telpon atau sosial
media. Diharapkan dengan cara tersebut kolaborasi dapat tercipta demi
peningkatan hasil belajar anak-anak.
6.
Dokumentasi Kegiatan