MENUMBUHKAN BUDAYA POSITIF MELALUI KESEPAKATAN KELAS BERBASIS MURID MERDEKA DI MASA NEW NORMAL PADA ANAK KELAS 5B SDN 12 PEMECUTAN
I Made Mudiartana
CGP Angkatan 1
Kota Denpasar
1.
Latar Belakang
Bertepatan dengan hari Jumat, 19 Nopember 2020,
Pemerintah mengumumkan SKB 4 menteri berkaitan dengan kegiatan pembelajaran di
semester genap tahun pelajaran 2020/2021. Dalam SKB tersebut disebutkan bahwa
pemerintah daerah dan Kantor Wilayah Departeman Agama diberikan keleluasaan
untuk menentukan sistem pembelajaran yang dilakukan di wilayahnya. Hal ini mengisyaratkan
bahwa kemungkinan besar pada semester genap yang dimulai bulan Januari 2021
akan dilaksanakan pembelajaran tatap muka. Ini menandakan sekolah harus bersiap
dengan segala fasilitas untuk mendukung kegiatan pembelajaran tatap muka
tersebut. Fasilitasi-fasilitas tersebut disiapkan untuk menunjang aktivitas
siswa dan guru untuk memenuhi protokol kesehatan sehingga dapat meminimalisir
penyebaran virus.
Selain itu guru juga harus menyiapkan berbagai hal
untuk menyiapkan siswa agar dapat berkativitas sesuai protokol kesehatan gugus
tugas covid-19. Salah satu hal yang dapat disiapkan adalah membuat kesepakatan
kelas di masa new normal. Kesepakatan kelas ini dibuat dengan tetap
memperhatikan konsep murid merdeka. Guru saat Penyusunan kesepakatan tersebut,
guru hanya bertindak sebagai fasilitator. Kesepakatan kelas yang berhasil
dibuat diharapkan menjadi acuan siswa untuk bertindak selama kegiatan belajar
tatap muka di era new normal. Kesepakatan kelas ini juga dapat berfungsi
sebagai kontrol terhadap siswa agar dapat berperilaku sesuai protokol
kesehatan. Oleh karena itu kesepakatan kelas menjadi sangat penting untuk
menumbuhkan budaya positif di kelas.
2.
Deskripsi Aksi Nyata
Pada masa new normal, atas ijin pemerintah daerah dan
orang tua, siswa akan belajar tatap muka di sekolah. Namun kondisinya sedikit
berbeda dengan kondisi sebelum pandemi covid-19. Berbagai hal harus menjadi
perhatian kita sebagai guru. Sekolah dan guru harus benar-benar siap akan
segala hal yang berkaitan dengan penumbuhan rasa aman dan nyaman siswa selama
belajar di sekolah. Sekolah menyiapkan berbagai fasilitas penunjang sedangkan
guru juga harus memikirkan berbagai cara agar siswa dapat belajar dengan baik
di kelas tanpa melupakan protokol kesehatan. Salah satu hal yang perlu
dipikirkan adalah aturan kelas yang berdampak pada budaya positif anak di masa
new normal. Aturan kelas yang dibuat tersebut tidak boleh melupakan esensi dari
murid merdeka itu sendiri. Aturan kelas tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk
kesepakatan kelas.
Kesepakatan kelas merupakan aturan yang dibuat bersama
oleh siswa dan guru sebagai acuan dalam berperilaku di dalam kelas. Kesepakatan
kelas ini merupakan aturan tambahan dari tata tertib yang sudah ada di sekolah.
Kesepakatan kelas dibuat secara sadar oleh seluruh siswa tanpa ada sedikitpun
paksaan dari guru ataupun pihak lain. Pada aksi nyata ini, kesepakatan kelas
dibuat bersama siswa melalui google meet
dengan tujuan guru bisa bertatap muka secara langsung dengan siswa sehingga
dapat menumbuhkan kesan bahwa mereka berada dalam kelas sesungguhnya.
Pembuatan kesepakatan kelas diawali dengan mengundang
anak-anak melalui WA grup “Paguyuban Orang Tua Siswa”. Pada kesempatan itu,
guru menanyakan kepada siswa mengenai waktu yang akan digunakan untuk pertemuan
di google meet. Setelah waktu
disepakati, guru dan siswa bertemu di ruang meeting
google meet. Disana guru menyampaikan
informasi bahwa kegiatan yang dilakukan bertujuan untuk mempersiapkan diri
menyambut pembelajaran tatap muka di semester genap nanti.
Di awal pembicaraan guru juga menyampaikan bahwa
kesepakatan yang dibuat ini sedikit berbeda dengan kesepakatan kelas yang
dibuat sebelumnya mengingat kondisi belajar tatap muka masih dalam situasi
pandemi covid-19. Guru memberikan kesempatan pada setiap siswa untuk mengajukan
usul tentang isi kesepakatan kelas yang akan dibuat. Para siswa sangat antusias
memberikan pendapat masing-masing sehingga pertemuan google meet menjadi sedikit riuh. Seraya mendengarkan, guru juga
mencatat hal-hal yang disampaikan oleh siswa. Diakhir pertemuan guru bersama
siswa merangkum tentang kesepakatan kelas yang dibuat ke dalam poster yang
dibuat menggunakan aplikasi canva. Poster tentang kesepakatan kelas ini
disampaikan kembali dan diminta persetujuan dari seluruh siswa. Para siswa
menyambut baik dan membaca secara bersama-sama kesepakatan yang telah dibuat
dengan penuh semangat.
Kesepakatan kelas sudah selesai. Poster akan dicetak
dan ditandatangani saat pembelajaran tatap muka dimulai. Diakhir kegiatan guru
menjelaskan bahwa kesepakatn kelas ini bertujuan untuk menumbuhkan budaya
positif di kelas saat kembali ke sekolah untuk belajar dengan sistem tatap
muka. Selain itu, guru juga menjelaskan bahwa kesepakatan kelas ini diperlukan
untuk membiasakan seluruh siswa belajar dan berperilaku sesuai protokol
kesehatan yang dianjurkan oleh gugus tugas covid-19 sehingga pembelajaran dapat
berlangsung dengan nyaman, aman, terkendali serta terhindar dari virus corona.
3.
Hasil dari Aksi Nyata
Hasil dari aksi nyata ini adalah berupa kesepakatan
kelas yang akan diberlakukan saat pembelajaran tatap muka dimulai. Dari
kesepakatan kelas yang dibuat, diharapkan dapat menumbuhkan budaya positif pada
diri siswa. Budaya positif yang diharapkan tercapai adalah kebiasaan-kebiasaan
baik yang tertuang dalam kesepakatan kelas tersebut.
4.
Pembelajaran yang Didapat
a) Kegagalan
Dalam
penyusunan kesepakatan kelas di masa new normal ini, kegagalan yang ditemui
adalah tidak semua siswa dapat bergabung melalui google meet. Siswa tidak dapat bergabung karena berbagai alasan,
mulai dari gadget dibawa orang tua
dan tidak memiliki kuota internet.
b) Keberhasilan
Keberhasilan
dalam pelaksanaan aksi nyata ini adalah terwujudnya kesepakatan kelas yang
berbasis murid merdeka. Dimana siswa diberikan ruang sebesar-besarnya untuk
mengekspresikan dirinya, mengajukan usul dan pendapat yang akan digunakan
sebagai bahan pembuatan kesepakatan kelas. Keberhasilan lain adalah siswa
merasa senang berdiskusi melalui google
meet dan mulai berani mengungkapkan ide dan pendapatnya dalam ruang virtual
yang disediakan.
5.
Rencana Perbaikan
Rencana perbaikan dari pelaksanaan aksi nyata ini
adalah CGP akan merencanakan lebih matang pertemuan yang akan dilaksanakan
melalui google meet. Dengan
perencanaan yang matang tersebut diharapkan tidak ada lagi siswa yang tidak
dapat mengikuti pertemuan virtual dengan alasan gadget dibawa oleh orang tua.
Perencanaan tersebut dapat berupa menjadwalkan pertemuan di sore hari saat
orang tua sudah pulang dari bekerja. Selain itu kesepakatan kelas yang dibuat
juga di share di grup WA dengan tujuan siswa yang tidak sempat mengikuti
pertemuan virtual melalui google meet
juga mengetahui isi dari kesepakatan kelas yang dibuat.
6.
Dokumentasi Kegiatan
1) Proses
penyusunan kesepakatan kelas melalui google
meet yang selalu menerapkan 5S (senyum, sapa, salam, santai, sukses)
2) Publikasi
kesepakatan kelas yang telah dibuat melalui google
meet diakhir pertemuan
3) Poster
yang akan dipajang di kelas saat anak-anak belajar tatap muka di semester genap
mendatang