PEMUDA DAN PEMBANGUNAN BALI



Lomba Artikel
Inovasi merupakan suatu kata yang harus ada dalam sebuah perjalanan. Kata ini berarti perubahan dalam berbagai segi yang mengarah ke hal yang lebih baik. Pemuda Bali memerlukan kata ini untuk selalu peduli terhadap pembangunan Bali. Pembangunan Bali apabila tidak didasari atas pemikiran ‘perubahan’ maka semua menjadi sia-sia. Pemuda Bali yang selalu berfikir kedepan akan menjadikan inovasi sebagai tolak ukur pembangunan. Pembangunan di segala sektor riil memerlukan inovasi untuk mewujudkan  hasil yang maksimal.
Inovasi yang pertama perlu dilakukan adalah inovasi dibidang pendidikan. Dunia pendidikan di bali saat ini berkembang sangat pesat, namun hal tersebut tidak dibarengi oleh pembangunan karekter manusianya. Ini dibuktikan dengan semakin maraknya tindak kejahatan yang terjadi di masyarakat. Dari pencurian pretima sampai pembunuhan sadis terhadap satu keluarga. Ini memandakan semakin lemahnya peran pendidikan dalam pembentukan karakter. Ini berarti semakin lemahnya peran guru yang menjadi pemikul beban terberat dalam pembentukan karakter manusia setelah keluarga. Dalam 5 tahun terakhir, guru khusunya di bali didominasi oleh anak-anak muda yang berumur dibawah 30 tahun. Hal ini akan menambah beban guru muda yang miskin pengalaman untuk membentuk karakter karena karakter manusia yang mereka hasilkan akan berpengaruh terhadap pembangunan bali di masa yang akan datang. Masalah inilah yang memerlukan inovasi di bidang pendidikan. Mengembalikan sistem pendidikan ke sistem lama, dimana guru tidak hanya mengajar namun juga mendidik yang saat ini sudah mulai dilupakan namun tetap berpedoman pada sistem baru yang menjadikan siswa sebagai pusat (center) dalam kegiatan belajar mengajar.
Inovasi yang kedua adalah inovasi dunia kerja. Inovasi ini sangat diperlukan karena setiap hari jumlah peminat kerja di bali semakin tinggi. Dengan bertambahnya peminat kerja berarti bertambah pula masalah yang dihadapi oleh pemerintah. Pemerintah dituntuk untuk menyediakan lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya untuk menekan jumlah pengangguran. Namun apa yang terjadi saat ini? Masih banyaknya personal yang bekerja di luar profesionalitasnya. Contohnya seseorang yang bergelar S.Pd bekerja di minimarket. Ini menandakan masih minimnya kemampuan dunia usaha untuk menyerap pengangguran intelektual sebagai pekerjanya.
Namun demikian, Pemuda Bali tidak boleh menyerah. Pemuda Bali harus mampu membuat inovasi untuk dirinya sendiri. Dengan menciptakan lapangan pekerjaan baru untuk dirinya sendiri tanpa harus menunggu lapangan pekerjaan dari pemerintah atau dunia usaha lainnya. Dengan inovasi ini tentu akan mampu mendongkrak pembangunan bali untuk menciptakan Bali ya ca iti dharma.

Jika Sobat menyukai Artikel di blog ini, Silahkan masukan alamat email sobat pada kotak dibawah untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Sobat akan mendapat kiriman artikel terbaru dari Media Pendidik dan Pendidikan


Artikel Terkait:

2 Komentar
Tweets
Komentar

2 comments:

I Made Suba, S.Pd.SD said... Reply

PAs Mantap de...............setuju dengan mu.

Anonymous said... Reply

setuju....

Post a Comment

Komentar anda sangat menentukan keberlangsungan blog ini.
Apabila anda tidak punya akun, gunakan anonymous
Apabila anda punya, gunakan Nama/URL
»Nama: diisi dengan nama anda
»»URL: diisi dengan alamat web, alamat email, dsb